Tahukah kamu siapa yang mendustakan agama?
Katakan kepadaku, siapakah dia? Wajib bagi orang yang beragama untuk tahu
hakikat ini agar dia menjauhi hal ini berikut sifat-sifatnya. Kata tanya di
sini dimaksudnya untuk membuat audiens penasaran terhadap berita lanjutannya.
Juga sebagai pertanda bahwa masalah ini sangat misteri. Sebab setiap orang
mengklaim dirinya membenarkan agama. Apakah kamu tahu siapa yang sesungguhnya
mendustakan agama itu? Kalau tidak tahu, itulah sebenarnya yang mendustakan
agama itu; yang menghardik dan memperlakukan anak yatim secara kasar serta
merampas haknya jika ia mempunyai harta benda, atau haknya untuk mendapatkan
sedekah jika anak itu fakir. Dia juga tidak menasihati orang lain untuk memberi
makan kepada fakir miskin. Jika menasihati saja tidak, tentu dia sendiri tidak
memberi makan kepada mereka.
Lihatlah tanda-tanda orang yang mendustakan agama
sebagaimana yang disebutkan Al-Qur’an ini; merampas hak, menyakiti orang lemah,
sangat pelit terhadap orang-orang yang memang punya hak. Jika kamu tahu hal
itu, sungguh celaka orang-orang yang shalat, mereka yang lalai terhadap
shalatnya, yang mengerjakan shalat tanpa khusyu’, tidak menghadirkan hati untuk
merenungi keagungan Allah, dan tanpa mentadaburi makna yang dibacanya. Shalat
yang dilaksanakan seseorang namun ia tidak merasa berada di hadapan
Penciptanya. Anda melihatnya bertasbih dengan otaknya dan menggerak-gerakkan
ujung jemarinya namun ia tidak sadar sudah berapa rakaat yang dikerjakannya.
Itulah shalat sebagian orang yang mendustakan
agama. Shalat semacam ini tentu saja tidak mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Karena orang yang mengerjakannya lalai dari dzikir kepada Allah. Lebih dari itu
ia juga mengharap agar dilihat manusia disebut-sebut. Mereka lakukan hal itu
bukan untuk Allah. Karena terlalu pelitnya, mereka menolak memberi kepada orang
yang membutuhkan.
Tahukah kamu
siapa orang yang mendustakan agama? Dialah yang berperilaku kasar terhadap anak
yatim dan tidak memberikan hak-hak fakir miskin. Di samping itu ia juga lalai
terhadap shalatnya, memperlihatkan amalnya kepada manusia, dan menahan
pemberiannya kepada orang lain. Celaka dan celakalah orang seperti itu.
Kendatipun mereka puasa dan shalat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar